Logo GemilangPos.com

Inhil Punya Ekowisata Pantai Solop, Selain Jalan Sakaratul Maut yang Sedang Viral

Inhil Punya Ekowisata Pantai Solop, Selain Jalan Sakaratul Maut yang Sedang Viral

GEMILANGPOS.COM - INHIL, - Video pengendara melintasi jalan rusak parah dan berbahaya dengan julukan 'jalan sakaratul maut' di Indragiri Hilir (Inhil), Riau, viral di media sosial. Kendati begitu, Inhil juga memiliki destinasi ekowisata Solop. 

Lokasi Ekowisata Solop berada dipesisir Timur Privinsi Riau, tepatnya di Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Inhil.

Kawasan ini memiliki alam memesona yang bisa memanjakan pengunjung, khususnya bagi yang memiliki jiwa petualang alam bebas.

Dilansir laman Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Inhil, kawasan ekowisata Solop ditumbuhi hutan mangrove di atas lahan 40 km persegi. 

Kawasan tersebut dihuni flora dan fauna langka khas hutan magrove. Kondisi ini tentu saja menjadi daya tarik alami bagi sejumlah wisatawan lokal maupun mancanegara.

Jenis flora seperti teruntum bunga putih, teruntum bunga merah, piyai, bakau minyak atau daek, lenggadai, kedabu, tumu, perepat, nyirih, nyirih batu. Kemudian, tengar dan api-api, akan sangat mudah ditemui di hutan mangrove yang terletak persis di belakang bibir pantai seresah Solop.

Rimbunnya hutan mangrove di kawasan ini menjadi habitat satwa liar. Maka jangan heran jika sejumlah satwa seperti elang bondol, elang laut, bangau tongtong, dan monyet bisa dijumpai di kawasan ini. 

Warga Kota Pekanbaru, Novriansyah (34) pernah melancong di ekowisata Solop. Ia mengungkapkan, berjalan di antara tanaman mangrove yang tumbuh liar dan diperkirakan sudah berusia puluhan tahun ini, tentu saja mempunyai sensasi tersendiri.

"Terlebih lagi bagi pencari suasana tenang, teduh, asri serta jauh dari kebisingan hingar-bingar kota yang membosankan," ujar Novriansyah, Jumat (22/7/2022). 

Dijelaskan dia, Disporabudpar Inhil telah menyiapkan tracking kering (jerambah) bagi wisatawan untuk menikmati hutan mangrove nan molek ini.

"Dengan panjang 1.500 meter, tracking kering itu membentang persis di bawah rimbunan pohon-pohon bakau alami yang tumbuh tinggi menjulang," ucapnya. 

Di ekowisata Solop wisatawan juga bisa menikmati hutan mangrove dari ketinggian melalui menara pantau yang dibangun setinggi 12 meter tepat di tengah area hutan mangrove.

Dengan ketinggian yang hampir persis dengan tingginya pohon yang ada di sana, tentu saja memberikan sudut pandang berbeda bagi wisatawan.

Ekowisata ini dapat ditempuh sekitar 75 menit menggunakan speedboat dari Tembilahan, Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir. Pengunjung bisa menuju Belingkas, Desa Pulau Cawan atau langsung ke Solop yang berjarak tak lebih 5 menit.

Setibanya di ekowisata Solop, senyum ramah warga setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan siap menyambut pengunjung dengan senyuman. 

Terpisah sebelumnya, dalam video viral berdurasi 34 detik terlihat jalan beton banyak lubang berukuran besar. Jalan itu menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Mandah, Indragiri Hilir, atau tepat di Desa Igal 

Dalam video itu tampak lubang-lubang telah ditimpa batang pohon yang bagian atasnya telah dibuat jembatan baru dari papan seadanya.

"Ampun, Gaes, jalan sakaratul maut ini, Gaes. Jalan penyambung antardesa, Gaes. Salah langkah langsung beda alam," ucap salah seorang pengendara dalam video itu ketika melintas. 

Perekam mengaku harus banyak berdoa saat lewat jalan tersebut. Sebab, kondisi jalan sangat berbahaya. "Kita lewat jalan ini sangat mengerikan. Banyak-banyak baca doa," katanya sambil melanjutkan perjalanan.

Jalan itu merupakan akses satu-satunya dari desa menuju ke kecamatan. Bahkan setiap hari dilalui anak sekolah, warga pergi ke pasar, atau yang punya urusan di Kecamatan Mandah.

Berita Pilihan

Index

Berita Lainnya

Index