Logo GemilangPos.com

Program Replanting Sawit Pemprov Jambi, Begini Cara Dapat Bantuan Rp30 Juta

Program Replanting Sawit Pemprov Jambi, Begini Cara Dapat Bantuan Rp30 Juta

GEMILANGPOS.COM, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi menargetkan 7.500 hektare lahan perkebunan untuk dilakukan replanting sawit atau penanaman ulang. Ini dilakukan untuk meningkatkan produksi kelapa sawit

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agus Rizal, dari total target 7500 hektat baru kurang lebih 2.000 hektare lahan sawit yang dilakukan replanting. Agus mengatakan, kendalanya adalah banyak petani yang enggan melakukan replanting jika harga TBS sawit sedang tinggi.

"Petani enggan, kalau TBS tinggi," sebutnya. Ia mengatakan, setiap satu hektare lahan perkebunan sawit yang di replanting petani akan mendapatkan Rp. 30 juta.

"Rp. 30 juta itu untuk per hektare, jadi kalau ada empat hektare Rp. 120 juta. Itu untuk per orang bukan per KK. Dan nantinya disalurkan ke kelompok," jelasnya. Agus mengatakan replanting sendiri difokuskan untuk meningkatkan produktivitas.

"Target kita hamparan kebun sawit yang belum di replanting atau yang produktivitas rendah. Atau yang bibitnya jelek belum menghasilkan," kata Agus.

Untuk petani yang ingin lahan perkebunannya dilakukan replanting, berikut syaratnya.

1. Diluar kawasan
2. Memiliki KTP, KK dan surat tanah (boleh sporadik)
3. Petani harus mengukur tanahnya sendiri dengan empat titik koordinat
4. Tanaman atau kebuntuannya merupakan kebun sawit dengan jumlah minimal 80 batang dan tidak dicampur dengan tanaman lain.

Agus juga menambahkan, petani harus terlebih dahulu tergabung kedalam kelompok tani karena dana akan disalurkan melalui kelompok taninya.

Ia mengatakan, pendaftaran melalui Dinas perkebunan didaerah masing-masing. "Nanti ada pendampingan dan ada tim-nya. Karena seluruh dokumen online. Pendaftaran dan pendampingan ini gratis tidak dipungut biaya sama sekali," pungkasnya.

Pendaftaran dilakukan hingga bulan November mendatang. "Tidak dibatasi, sampai November. Nanti Desember tutup sementara dan Januari dibuka lagi," pungkasnya. (adv)

Berita Pilihan

Index

Berita Lainnya

Index