Kapolsek Kembangan Kompol Imam Setiawan mengatakan, pelaku sempat diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Kepada petugas dia mengaku melakukan hal tersebut untuk amalan penglaris. Dia mendapat ajaran tersebut dari guru spiritualnya di kawasan Garut, Jawa Barat.

“Amalan tersebut di laksanakan pada saat pertama kali jualan setelah kembali dari kampung. Adapun tujuan pelaku untuk mendapatkan penglaris atau laku saat berjualan bakso,” kata Imam saat dihubungi, Jumat (26/6).

Imam menjelaskan, kasus ini terungkap ketika seorang warga di Komplek Uniliver, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, memesan dua mangkok bakso kepada WS sekitar pukul 17.52 WIB pada 22 Juni 2020. Saat itu dia memantau pesanannya dibuat melalui CCTV di dalam rumahnya.

“Pada saat melihat monitor CCTV Nur Hikmah melihat WS pedagang bakso gerakannya mencurigakan karena tidak segera membuat pesanan dan seperti menengok-nengok ke arah kanan kiri jalan,” ucap Imam.

Setelah diamati beberapa saat, pedagang tersebut langsung meludahi mangkok bakso yang hendak diisi. “Karena merasa takut kalau tukang baksonya tidak terima di tegur lalu Nur Hikmah hanya diam dan menerima bakso pesanannya,” ucap Imam.

Pembeli pun memutuskan tidak memakan bakso yang dibelinya tersebut. Kemudian korban menyebarkan rekaman CCTV tersebut ke media sosial hingga akhirnya viral. Polisi pun mengamankan sejumlah barang bukti berupa rekaman CCTV, 1 buah baju kaos lengan panjang warna abu-abu, 1 buah celana jeans panjang warna hitam, dan satu buah topi warna biru putih. (*)