Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti Menutup Izin Untuk Perkebunan Sawit

By Redaksi 06 Agu 2019, 10:52:47 WIB Meranti
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti Menutup Izin Untuk Perkebunan Sawit

Keterangan Gambar : Bupati Kepulauan Meranti~Drs H Irwan


Gemilangpos.com~SELATPANJANG- Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan di hadapan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen Doni Bonardo, "Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) RI Nazir Foead dan Gubernur Riau Syamsuar dalam melakukan kunjungan ke Kepulauan Meranti beberapa waktu lalu. Sudah 10 tahun ini kita menutup untuk perkebunan sawit, karena tidak cocok dan akan mengakibatkan subsiden pada tanah gambut. Jika ini terjadi maka dipastikan akan terjadi penurunan tanah dan daratan akan sama tinggi dengan laut," ujar Irwan. "Bupati menambahkan, pihaknya saat ini sudah konsen pada tanaman endemik Kepulauan Meranti yakni sagu yang dinilai ramah lingkungan dan bernilai tinggi. Irwan menggambarkan, setiap masyarakat yang memiliki satu hektare lahan mampu meraup penghasilan kotor hingga Rp50 juta setiap tahun dari hasil panen jual sagu. "Selain membangun sekat kanal, kami juga mempertahankan sagu sebagai tanaman endemik Kepulauan Meranti. Selain itu sagu ini juga bernilai ekonomi tinggi, dimana sagu akan dipersiapkan sebagai pangan masa depan," ujar Irwan. Komitmen Bupati yang tidak ingin mengembangkan sawit di wilayahnya diamini oleh Gubernur Riau, Syamsuar. "Saya mendukung komitmen bupati untuk tidak menanam sawit di Meranti. Sawit ini tidak cocok di gambut, yang cocok di tanah gambut ini adalah sagu," kata Syamsuar. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen Doni Bonardo juga berpandangan sama jika sagu sangat bernilai ekonomis, menurutnya jika ini diurus maka tidak ada lagi yang melakukan pembakaran. "Sagu itu pangan masa depan, saya melihat peluang, dimana Indonesia mengimpor gandum sebanyak 11 juta ton, jika ini diganti dengan sagu, maka masyarakat yang menanam sagu bisa makmur, tapi dengan syarat harus meningkatkan kualitas. Dan jika ini diurus, tidak ada lagi yang akan membakar," ujarnya. * sumber: halloriau.com




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Write a comment

Ada 2 Komentar untuk Berita Ini

+ Indexs Artikel

Berita Terbaru

Berita Utama

Berita Pilihan

Berita Populer

View all comments

Write a comment