SIAK - Rencana pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di
Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), Kabupaten Siak. Mendapat dukungan dari
anggota Komisi V DPR RI dari Daerah Pemilihan Riau II, Syahrul Aidi Maazat.
Dukungan itu disampaikan saat mendengar Expose Rencana Pembangunan Unit
Air Baku dan Instalasi Penggolahan Air (IPA) KITB kecamatan Sungai Apit di
Kantor Balai Prasarana Permungkiman Wilayah Riau Pekanbaru, Sabut, (12/9/2020).
Hadir dalam acara itu Ketua dan Wakil Ketua DPRD Siak, Kanwil Balai Prasarana
Permungkiman Wilayah Riau, Anggota Komisi V DPR RI daerah pemilihan Riau
Syahrul Aidi Maazat, Kepala Dinas PUPR Siak dan Tarukim Irving Kahar, Kepala
Bapeda Siak Wan Yunus, Direktur KITB, Suharto, Perwakilan Dinas PU Riau, dan
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Indragiri Rokan Wilayah
Riau.
"Hari ini kita mengajukan pembangunan unit air baku dan Instalasi
Penggolahan Air (IPA) di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB). Sebelumnya
sudah dilakukan kajian oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)
Indragiri Rokan Wilayah Riau. Tentu kita mengharapkan dukungan dari anggota DPR
RI yang membidang Infrastruktur, harapan kita poyek ini bisa terealisasi tahun
depan," ujar Alfedri.
Lanjut, Alfedri bahwa KITB merupakan kawasan strategis yang akan
memberikan daya ungkit pertumbuhan ekonomi di kawsan Riau. Itu karena kawasan
pelabuhan di Dumai sudah melebihi kapasitas yang antreannya sudah sampai lima
hari.
"Dengan posisi Siak yang strategis, KITB sudah banyak menjadi
tempat ekspor cangkang. Tapi persoalannya air bersih belum ada, listrik hampir
selesai, tinggal membangun transmisinya. Kita harapkan perjuangan dari DPR RI,
mudah-mudahan tidak dalam waktu lama dapat terealisasi," ungkapnya.
Anggota Komisi V DPR RI dari Daerah Pemilihan Riau II, Syahrul Aidi
Maazat menyampaikan dirinya akan memperjuangkan pembangunan Sistem pengelolaan
Air Minum di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), Kabupaten Siak.
"Bahan ini (SPAM) akan kami sampaikan ke Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat. Insya Allah kita perjuangkan, mudah-mudahan bisa
terwujud,"sebutnya.
Hal ini menurutnya juga selaras dengan visi presiden yakni
ditargetkannya "zero" kelangkaan air bersih. Selain itu, kebijakan
pembangunan infrastruktur ini juga bermanfaat untuk ekonomi dan investasi di
KITB. Nanti dengan adanya persediaan air tentu akan menunjang adanya investasi.
"Ini belum terealisasi karena daerah mengusulkan tidak sampai pada rapat dengar pendapat, karena dulu tak ada Anggota DPR asal Riau di Komisi V. Dengan kapasitas yang ada nanti ini akan kita perjuangkan," tandasnya. (Adv)