TEMBILAHAN - Tiga program unggulan Baznas Kabupaten Inhil pada tahun 2021 yang lalu terkesan sangat dipaksakan. Hal itu berakibat fatal, diprediksi tiga program unggulan akan gagal total dan merugikan para mustahik.
Program pertama adalah Toko Z ( Baznas Mart), total dana yang tersedot kesana mencapai angka 1 Milyar, dana tesebut milik 100 orang Mustahik (penerima manfaat Zakat). Selain itu pendirian Toko Z juga menyedot dana 60 juta untuk sewa roku, ditambah dengan dana peresmian/louncing Toko Z tersebut.
Informasi yang berhasil di dapat media ini, satu tahun paska louncing toko tersebut, belum ada pembagian hasil ke mustahik dari keuntungan usaha yang didapat. Bahkan diprediksi Toko Z tidak mampu bersaing, karena harga penjualan kebutuhan harian di toko tersebut lebih mahal.
Program lainnya yang diprediksi bakalan gagal, adalah Toko Mini (gerobak 15 buah). Dari informasi yang ada, hanya 6 buah yang beroperasi dan sisanya menunggu jadi besi tua.
Padahal untuk biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan satu gerobak sekitar 23 juta. Kalau dikalikan 15 gerobak, total dana sekitar 345 juta. Gagalnya program ini dikarenakan mereka yang mendapat bantuan, harus berbelanja barang dagangan di Toko Z, padahal harga yang ditawarkan mahal, sehingga kesulitan untuk dijual kembali.
Selain itu program bantuan dua buah perahu besar
Desa Kuala Selat Kecamatan Kateman dan Desa Sungai Undan Kecamatan Reteh yang menelan biaya 125 juta untuk satu unit. Total dua unit pengadaan perahu motor menelan 250 juta, setakad ini belum memberikan hasil maksimal dan belum ada pembagian hasil untuk mustahik.
Sebagaimana yang diakui oleh Kades dua desa setempat hasil yang didapat tidak maksimal. Bahkan ada perahu yang baru mulai dioperasikan ke laut pada Ramadhan tahun ini.
Sementara itu Ketua Baznas Kabupaten Inhil periode 2017-2022 yang kembali terpilih menjadi komisioner Baznas Inhil 2022-2027 HM Yunus Hasby saat dimintai tanggapannya oleh media ini, Ahad 10 April 2022 melalui pesan WA tidak ada tanggapan. Meski pesan yang dikirim masuk.
