GEMILANGPOS.COM,- Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto menerima aksi unjuk rasa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Provinsi Jambi, Kamis (24/3/2022).
Edi Purwanto Ditemani beberapa anggota dewan lainnya di antaranya Budiyako, Rocky Chandra, Fadli Sudria, dan Syamsul Ridwan.
Dalam aksi tersebut, KAMMI mempertanyakan kelangkaan minyak goreng di Indonesia, khususnya Jambi, sementara Indonesia termasuk negara penghasil CPO terbesar.
Orator juga meminta pemerintah untuk menjamin ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan. Terbitnya masa jabatan Presiden RI juga menjadi pertanyaan para pengunjuk rasa, menurut mereka hal itu menciderai demokrasi.
Terakhir, KAMMI meminta DPRD Provinsi Jambi terhadap kegagalan investasi Bank Jambi sebesar 230 Milyar ke PT. SNP tahun 2017.
perluasan dan aspirasi dari massa KAMMI, Edi Purwanto menyampaikan bawa dirinya bersama Kapolda dan Danrem sudah melakukan operasi pasar ke beberapa daerah, juga sudah memanggil beberapa perusahaan.
“Kami sudah cek, sebenarnya stok minyak goreng kita cukup, maka tidak ada alasan minyak kita naik dan langka, yang terjadi adalah dua hal, yang pertama panic buying, masyarakat panik membeli minyak dalam jumlah besar, yang kedua ada permainan spekulan, itu jadi musuh kita bersama, kalo data adek-adek ada (spekulan,red) sampaikan kepada kami, akan kita perangi bersama,” jelas Edi.
Terkait harga kebutuhan bahan pokok, Edi menjelaskan bahwa akan segera rapat bersama Gubernur dan pemangku kepentingan yang ada terkait harga sembako di Jambi.
“Kami tidak ingin harga sembako naik jelang puasa, kalaupun naik jangan terlalu tinggi, harus tetap melindungi daya beli masyarakat,” jelasnya.
Adapun soal 3 periode, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi ini menjelaskan bahwa masyarakat sudah mendengarkan langsung penjelasan Presiden. Bahwa yang mengusulkan hal tersebut adalah orang yang ingin menjilat atau menghancurkan Presiden.
“Setahu saya sampai hari ini belum ada pernyataan presiden untuk mendorong 3 periode, kita juga menolak jika hal tersebut dilakukan, termasuk isu-isu yang tertunda-tunda, sudah disepakati antara pemerintah dan DPR, pelaksanaan pemilu 2024, itu jelas,” ujar Edi.
Adapun terkait Bank Jambi, menurut Edi, sudah siap untuk berkoordinasi dengan OJK, agak sulit untuk melakukan intervensi karena Bank Jambi adalah PT dan Bank Umum. Meski demikian DPRD akan memanggil Bank Jambi dalam waktu dekat. “Kita akan mendorong RUPS untuk mempertanyakan, bila ada temuan, kita akan mendorong BPK untuk mendalami,” ungkap Edi.
Selanjutnya Edi menegaskan bahwa DPRD Provinsi Jambi terus bekerja untuk menjawab berbagai masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat, dan mendorong dari mahasiswa menjadi penyemangat dan bekerja membuat mereka lebih maksimal.“Insya Allah kami terus, kami tidur,” tegas Edi.
Setelah melakukan orasi di halaman gedung DRPD Provinsi Jambi, Edi mengundang beberapa perwakilan pengunjuk rasa untuk hadir di ruang rapat pimpinan. (Adv)