SIAK - Pemerintah Kabupaten Siak
berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan yang terbaik bagi masyarakat
Siak. Untuk menunjang hal itu, Bupati Siak Alfedri berkeinginan membangun Mall
Pelayanan Publik (MPP) sehingga nantinya semua pelayanan Siak akan satu pintu
dan terintegrasi.
"Kami ingin membagun mall pelayanan
publik di Siak ini, artinya semua pelayanan yang ada di kabupaten Siak ini
semuanya terintegrasi dalam satu kantor. Mau buat SIM, Paspor, atau pelayanan
dari Kementerian Agama pun semuanya dalam satu kantor," kata Alfedri, Rabu
(23/9/2020).
Dirinya telah meminta kepada dinas terkait
untuk berkordinasi menyiapkan kerjasama dengan berbagai pihak, sebagai dasar
untuk membuat mall pelayanan publik.
"Dengan adanya MPP tersebut pelayanan
pun akan semakin mudah, cepat, nyaman dan pasti," ucapnya.
Keinginan tersebut, disampaikannya saat
memimpin rapat bersama Sekretaris Daerah dan pimpinan organisasi perangkat
daerah (OPD) serta camat sekabupaten Siak di ruang rapat Raja Indra Pahlawan,
Kantor Bupati Siak.
Isu lain yang dibahas dalam rapat itu
adalah bagaimana mewujudkan keinginan masyarakat untuk membuat KTP dan KK cukup
di kecamatan saja.
"Jadi nanti, staf UPTD Kependudukan
yang mengurus pelayanan KTP dan KK di masing-masing kecamatan yang dibantu oleh
staf kecamatan," jelasnya.
Oleh karena itu Alfedri meminta kepada
dinas Kependudukan agar menyiapkan segala sesuatunya, seperti pengadaan alat
rekam KTP dan mesin cetaknya yang dianggarkan pada tahun 2021.
Selanjutnya ia meminta kepada seluruh
peserta rapat agar target-target program kerja agar segera dikebut.
Seperti halnya mengevaluasi laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Lakip) yang semulanya B naik menjadi
BB. Karena menurut dia, jika nilai Lakip tidak naik maka kinerja pemkab dinilai
belum efisien. Hal ini disebabkan adanya beberapa kegiatan yang tidak terkait
langsung dengan pencapaian visi dan misi daerah.
Kemudian dalam rangka menumbuhkan ekonomi
dan menggerakkan ekonomi masyarakat ia berharap bisa tumbuh seribu UMKM per
tahun di kabupaten Siak. Menurutnya, pengembangan usaha mikro kecil dan
menengah ini harus diprioritaskan.
"Untuk mendorong pertumbuhan
usaha-usaha tersebut bisa menggunakan dana kampung melalui produk-produk
unggulannya," sebut Alfedri. (Adv)