GEMILANGPOS.COM - Sebagai wujud kepedulian terhadap penanganan kasus Stunting dan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan, Kepala Puskesmas Teluk Pinang dr Yayan Julianto melakukan revitalisasi Posyandu Mawar secara swadaya bersama seluruh pihak terkait dan masyarakat.
Dikatakan dr Yayan, Stunting harus mendapat perhatian khusus dan penanggulangan yang komprehensif, salah satunya melalui keberadaan Posyandu yang baik, sehingga revitalisasi ini perlu dilakukan agar pelayanan kesehatan lebih maksimal.
“Posyandu adalah wadah atau tempat berkegiatan yang paling menyentuh dalam penanganan kasus Stunting,” ujarnya, Kamis 5 September 2024.
Lebih jauh dijelaskan dr Yayan, saat ini kondisi bangunan Posyandu khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Teluk Pinang hanya berukuran kurang lebih 4x4 meter, sehingga dinilai tidak cukup luas untuk melakukan aktifitas pelayanan kesehatan yang sesuai standar, misalkan pelayanan 5 meja. Belum lagi kegiatan penyuluhan yang bertujuan memberikan edukasi penting tentang penanganan dan penanggulangan stunting.
Oleh karena itu, revitalisasi berupa peluasan Posyandu di wilayah setempat perlu dilakukan. Langkah tersebut juga sudah disosialisasikan secara luas dalam beberapa kesempatan.
Dengan mengusung semangat Teluk Pinang Sepakat Sehat dan Jaya (Tepikat Senja), lanjut dr Yayan, revitalisasi pun terus dilakukan di beberapa Posyandu.
“Kita ingin Posyandu ini dibuat menjadi tempat yang multifungsi. Artinya, kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya tentang kesehatan, namun bisa lebih luas lagi, seperti kegiatan keremajaan, kebersihan lingkungan, kamtibmas dan sebagainya. Untuk itu, Posyandu kami ubah namanya menjadi Posterpinaga (Pos Terpadu Pinang Siaga),” terang dokter kelahiran Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), Kabupaten Indragiri Inhil (Inhil) ini.
Untuk diketahui, anggaran yang dibutuhkan dalam pengerjaan revitalisasi Posyandu berjumlah sekitar Rp 7 juta perunitnya, yang diperoleh secara swadaya dari Camat, Kapolsek, Danramil, Lurah dan sumbangan pribadi dari masyarakat yang peduli.
“Alhamdulillah, untuk tukangnya juga swadaya dari suami kader-kader Posyandu setempat,” tutup dr Yayan.