SIAK - Bupati Siak Alfedri
mengukuhkan sebanyak 31 orang dari 10 kampung Forum Kepala Dusun periode
2020-2025 sekecamatan Bungaraya, Senin (14/9/2020).
Kegiatan tersebut berlangsung di aula
Kantor Camat Bungaraya. Tampak hadir Camat Bungaraya, Upika Kecamatan, Sekcam
Bungaraya, Tokoh Masyarakat, KUA Bungaraya, dan Kapus Bungaraya, PPK dan Panwas
kecamatan.
Ketua Forum Kadus Umar Marpuin dari
Kampung Buantan Lestari mengatakan, forum ini dibentuk sebagai wadah
silaturahmi, transformasi dan informasi serta fikiran antar kepala Dusun.
"Forum ini dibentuk menjadi wadah
informasi, tukar fikiran untuk membangun kampung masing-masing anggota di
Kecamatan Bungaraya ini," sebut Umar.
Ia berharap forum Kadus ini mendapat
bimbingan dan perhatian dari pemerintah kabupaten serta pembentukan forum yang
sama di kecamatan lainnya.
"Dikesempatan yang baik ini kami
berharap adanya tambahan tunjangan kerja, karena tugas kami sebagai kepala
dusun ini tak mengenal waktu," imbuhnya.
Terkait hal tersebut, Bupati Siak Alfedri
akan mengupayakan apa yang menjadi harapan dari para Kadus ini. Ia minta kepada
seluruh Kadus dan masyarakat kabupaten Siak untuk berdoa agar APBD Siak bisa
bertambah.
Lebih lanjut Alfedri menyampaikan, Kadus
merupakan ujung tombak pemerintahan untuk membantu pemerintah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
"Peran Kadus ini sangat penting,
selain membantu Penghulu, Kadus adalah ujung tombak pemerintah dalam melayani
masyarakat" jelasnya.
Harapannya lanjut dia, forum ini bisa
bermanfaat bagi masyarakat, sehingga apa yang menjadi tujuan dari forum
dapat terlaksana.
"Forum Kadus ini juga sebagai corong
terdepan untuk mengkampanyekan kepada masyarakat untuk memutus mata ratai
penularan covid-19, yaitu dengan nemakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan
menjaga jarak" katanya.
Mantan Camat Tualang ini menceritakan
pengalamannya dulu saat bertugas di Sungai Apit tahun 1986-1996.
Bagaimana dirinya dulu menempuh perjalanan jauh dengan sepeda motor sehingga
harus menginap di Bungaraya. Saat itu dulu hanya ada tiga desa yaitu Bungaraya,
Jatibaru dan Jayapura.
"Saya jadi teringat makan nasi di
Bungaraya ini enak, karena hasil dari sawah disini. Alhamdulillah Bungaraya
bisa menjadi kecamatan setelah Siak pemekaran menjadi Kabupaten, hingga saat
ini tentunya banyak kemajuan," tuturnya.
Makanya kata dia, upaya-upaya untuk
mendorong percepatan pembangunan bidang pertanian di kecamatan ini akan
dilakukan secara maksimal. Karena Bungaraya sebagai lumbung padi di Riau.
"Insya Allah Sapta Usaha Tani akan
kita upaya kan di Kecamatan Bungaraya" ujarnya.
Sebelumnya, dilakukan penandatangan berita acara Pengukuhan dan pemasangan tanda pengena' kepada perwakilan Kepala Dusun. (Adv)