Logo GemilangPos.com

Dampak Covid 19

Pengusaha Sawit Siap-Siap Kondisi Terburuk

Pengusaha Sawit Siap-Siap Kondisi Terburuk
Foto Perkebunan Kelapa Sawit
Jakarta - Ketua Bidang Ketenagakerjaan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumarjono Saragih mengatakan harga CPO berpotensi untuk ambles. Harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) diprediksi akan terus menurun seiring penurunan harga minyak dunia dalam beberapa waktu belakangan, meski belum separah minyak bumi. Dari rilis GAPKI yang terbaru, ia menyebut sudah ada penurunan harga sekitar 20% selama tahun 2020. Sementara dari sisi konsumsi tidak tumbuh akibat terbatasnya aktivitas masyarakat. Jika mengandalkan impor pun demikian, misalnya impor ke China yang juga menurun. "Secara statistik harga minyak bumi dan sawit linier, minyak bumi turun kelapa sawit turun. Jadi kita perlu siap-siap kondisi terburuk," kata Sumarjono dalam diskusi Virtual Dampak COVID-19 Bagi Petani dan Buruh Sawit, Jumat (24/4). Ia kemudian mengingatkan potensi berulangnya kejadian beberapa waktu lalu, dimana besarnya produksi tidak diimbangi oleh konsumsi. Alhasil, harga terus anjlok akibat stok melimpah. Kali ini, kejadian yang serupa pun terjadi. "Yang paling risiko dan berdampak masif ketika harga turun nggak ada permintaan. Saya alami 2012 dan 2018 harga turun ga masalah, kita bisa panen, tapi nggak ada permintaan, tangki pabrik penuh, tangki penimbunan penuh, aktivitas stop," katanya. Salah satu yang dikhawatirkan adalah dampak bagi petani. Termasuk buruh harian yang menggantungkan hidupnya dari sektor itu. Apalagi, ada isu yang tidak sedap juga disebut oleh Sumarjono terkait penyebaran covid-19 di lingkungan kebun kelapa sawit yang kian meluas. "Yang jelas hari ini saya dapat laporan 1 kebun udah ada jadi sumber penularan, belum jadi episentrum, tapi sudah menjadi area yang diperhatikan pemerintah secara intensif. Jika tidak terkendali maka akan lockdown oleh pemerintah, dampaknya ke karyawan, khususnya pekerja harian lepas, dab mitra petani sebagai mitra pemasok. Risiko ini jadi ancaman," paparnya.

Berita Pilihan

Index

Berita Lainnya

Index